5 masalah yang ditimbulkan dari keanekaragaman budaya Indonesia

Indonesia adalah negeri yang kaya. Kaya akan alam, dan kaya akan budaya. Dengan kekayaan budaya yang ada, menimbulkan masalah baru, dibalik banyaknya kalimat "berbeda pun tetap rukun". Berikut adalah masalah-masalah yang ditimbulkan.

1. Etnosentrisme
     Etnosentrisme adalah suatu sikap menilai kebudayaan masyarakat dengam menggunakan ukuran-ukuran yang berbeda di masyarakatnya. Contoh dari perilaku etnosentrisme adalah perilaku Carok dalam masyarakat Madura. Carok adalah tindakan atau upaya pembunuhan yanh dilakukan ole seorang laki-laki apabila harga dirinya merasa terusik.

2. Anomie
     Anomie adalah suatu kondisi yang mana tida ada pegangan terhadap yang baik dan yang buruk bagi masyarakat. Contoh dari anomie ini sendiri adalah tawuran antar pelajar dan terjadinya kesalah pahaman.

Baca juga : 7 unsur budaya menurut Koentjoroningrat

3. Cultural lag
     Cultural lag disebut juga dengan ketertinggalan budaya. Contohnya tayangan-tayangan situs porno yang banyak dikonsumsi oleh siapa saja. Termasuk Ana dibawah umur. Contoh lainnya adalah penggunaan teknologi yang masih jarang. Hal ini menyebabkan perubahan sosial masyarakat berjalan lamban.

4. Mestizo Culture
     Mestizo cupture disebut juga dengan pencampuran budaya. Contohnya masyarakat desa yang mulai tersentuh modernisasi. Biasanya gemar memiliki benda-benda hasil teknologi modern.

5. Primordialisme
     Primordialisme yaitu menganggap sesuatu yang dibawa seja lahir adalah hal yang terbaik. Contohnya menganggap budaya yang dianutnya sejak lahir lebih baik daripada budaya yang lain.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "5 masalah yang ditimbulkan dari keanekaragaman budaya Indonesia"

Post a Comment